Tuesday, April 11, 2017

Minyak Zaitun



Masyarakat di kawasan Timur Tengah dan Mediterania yang banyak mengkonsumsi minyak zaitun dalam makanannya lebih jarang menderita penyakit jantung koroner. Hal ini mungkin disebabkan karena minyak zaitun dapat meningkatkan kadar HDL dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar HDL darah tikus wistar jantan yang diberi diet hiperlipidemia dan minyak zaitun dengan tikus wistar jantan yang diberi diet hiperlipidemia saja. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian The Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini terdiri dari 24 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberi diet standar, kelompok perlakuan yang diberi diet hiperlipidemia, dan kelompok perlakuan yang diberi diet hiperlipidemia dan minyak zaitun 0,36 ml/200 g bb tikus selama 14 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji parametric, One Way Annova, dan LSD pada derajad kemaknaan 5 %. Hasil analisis rata-rata kadar HDL pada kelompok perlakuan yang diberi diet hiperlipidemia dan minyak zaitun mempunyai kadar HDL yang lebih tinggi daripada kelompok yang diberi diet standar maupun dengan kelompok yang diberi diet hiperlipidemia saja. Hal ini membuktikan bahwa minyak zaitun mampu meningkatkan kadar HDL pada kelompok tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak zaitun dapat meningkatkan kadar HDL darah tikus wistar jantan yang diberi diet hiperlipidemia.

Berdasarkan penelitian di negara-negara Timur Tengah dan Mediterania yang penduduknya banyak mengkonsumsi minyak zaitun (Olive oil) dalam makanannya sehari-hari, didapatkan hasil bahwa kejadian penyakit jantung koroner lebih jarang dibandingkan dengan penduduk Amerika. Minyak zaitun adalah salah satu minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) 77%. Secara umum, lemak tak jenuh tunggal berpengaruh menguntungkan kadar kolesterol dalam darah, terutama bila digunakan sebagai pengganti asam lemak jenuh. MUFA lebih efektif menurunkan kadar kolesterol darah, daripada asam lemak tak jenuh jamak (PUFA). MUFA adalah omega-9 (oleat) memiliki sifat lebih stabil dan lebih baik perannya dibandingkan PUFA (Omega-3 dan Omega-6). PUFA dapat menurunkan kolesterol LDL, tetapi dapat menurunkan HDL. Sebaliknya MUFA dapat menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL. Penurunan rasio kolesterol LDL/kolesterol HDL akan menghambat terjadinya atherosklerosis.

Dalam dunia ilmiah, buah zaitun memiliki nama ilmiah Olea europaea yang masih tergolong dalam famili oleaceae. Pohon zaitun tumbuh sebagai perdu tahunan yang abadi dan mulai menghasilkan buah pada usia lima tahun. Pada usia 15-20 tahun pohon zaitun mampu memproduksi buah secara penuh dan mampu bertahan hidup hingga ratus bahkan ribuan tahun lamanya, sehingga tanaman yang awalnya perdu dapat menjadi pohon besar. Zaitun muda yang berwarna hijau kekuningan sering digunakan masyarakat mediterania sebagai bumbu penyedap dalam masakan. Sedangkan buah zaitun yang telah matang berwarna ungu kehitaman dan kerap diekstrak untuk diambil minyaknya yang dikenal sebagai minyak zaitun (Nevy, 2009). Selain dikenal sebagai penambah cita rasa makanan, minyak ini juga memiliki beragam manfaat, baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Olea europaea tersebar luas di negara-negara Mediterania, Afrika, semenanjung Arab, India, dan Asia. Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang sehat karena mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol) (Fehri et al, 1996).

Buah zaitun yang telah matang berwarna ungu kehitaman dan kerap diekstrak untuk diambil minyaknya yang dikenal sebagai minyak zaitun (Nevy, 2009). Zaitun mengandung alkaloid, saponin, dan tannin, tapi tidak mengandung sianogenik glikosid. Dalam beberapa riset juga menemukan adanya flavonoid apigenin, luteolin, chryseriol dan derivatnya (Fehri et al, 1996). Menurut Winarno (2003), Omega-9 (Asam Oleic) banyak ditemukan dalam minyak zaitun (olive oil). Omega-9 memiliki daya perlindungan tubuh yang mampu menurunkan LDL, meningkatkan HDL yang lebih besar dibandingkan Omega-3 dan Omega-6.

Menurut Habbah (2008), Olive oil memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1. Melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan kolesterol darah, kenaikan tekanan darah, serta sakit diabetes dan obesitas, di samping itu minyak zaitun juga berkhasiat mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.
2. Minyak zaitun mengurangi kolesterol berbahaya. Berbagai riset membuktikan adanya fakta yang tidak menyisakan keraguan lagi, bahwa minyak zaitun menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol berbahaya, tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
3. Minyak zaitun mengurangi resiko terjadinya penyumbatan (Trombosis) dan penebalan (Arteriosklerosis) pembuluh darah. Dalam sebuah kajian yang dipublikasikan pada bulan Desember tahun 1999 M di Majalah AMJ CLIN NUTRL para peneliti menyatakan bahwa nutrisi yang kaya kandungan minyak zaitun bisa mengurangi pengaruh negatif lemak dalam makanan terhadap terjadinya pembekuan darah, dan selanjutnya mengurangi terjadinya penebalan pembuluh nadi jantung.

No comments:

Post a Comment