Masyarakat di kawasan Timur Tengah dan Mediterania yang banyak
mengkonsumsi minyak zaitun dalam makanannya lebih jarang menderita penyakit
jantung koroner. Hal ini mungkin disebabkan karena minyak zaitun dapat
meningkatkan kadar HDL dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan kadar HDL darah tikus wistar jantan yang diberi diet hiperlipidemia dan
minyak zaitun dengan tikus wistar jantan yang diberi diet hiperlipidemia saja. Jenis
penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian The Post
Test Only Control Group Design. Penelitian ini terdiri dari 24 ekor tikus wistar jantan
yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberi diet standar,
kelompok perlakuan yang diberi diet hiperlipidemia, dan kelompok perlakuan yang
diberi diet hiperlipidemia dan minyak zaitun 0,36 ml/200 g bb tikus selama 14 hari.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji parametric, One Way Annova, dan
LSD pada derajad kemaknaan 5 %.
Hasil analisis rata-rata kadar HDL pada kelompok perlakuan yang diberi diet
hiperlipidemia dan minyak zaitun mempunyai kadar HDL yang lebih tinggi daripada
kelompok yang diberi diet standar maupun dengan kelompok yang diberi diet
hiperlipidemia saja. Hal ini membuktikan bahwa minyak zaitun mampu
meningkatkan kadar HDL pada kelompok tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah minyak zaitun dapat meningkatkan kadar HDL darah tikus wistar jantan yang
diberi diet hiperlipidemia.
Berdasarkan penelitian di negara-negara Timur Tengah dan Mediterania yang
penduduknya banyak mengkonsumsi minyak zaitun (Olive oil) dalam makanannya
sehari-hari, didapatkan hasil bahwa kejadian penyakit jantung koroner lebih jarang
dibandingkan dengan penduduk Amerika. Minyak zaitun adalah salah satu minyak
yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) 77%. Secara umum, lemak tak jenuh tunggal berpengaruh menguntungkan kadar kolesterol dalam darah,
terutama bila digunakan sebagai pengganti asam lemak jenuh. MUFA lebih efektif
menurunkan kadar kolesterol darah, daripada asam lemak tak jenuh jamak (PUFA).
MUFA adalah omega-9 (oleat) memiliki sifat lebih stabil dan lebih baik perannya
dibandingkan PUFA (Omega-3 dan Omega-6). PUFA dapat menurunkan kolesterol
LDL, tetapi dapat menurunkan HDL. Sebaliknya MUFA dapat menurunkan
kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL. Penurunan rasio kolesterol
LDL/kolesterol HDL akan menghambat terjadinya atherosklerosis.
Dalam dunia ilmiah, buah zaitun memiliki nama ilmiah Olea europaea yang
masih tergolong dalam famili oleaceae. Pohon zaitun tumbuh sebagai perdu tahunan
yang abadi dan mulai menghasilkan buah pada usia lima tahun. Pada usia 15-20 tahun
pohon zaitun mampu memproduksi buah secara penuh dan mampu bertahan hidup
hingga ratus bahkan ribuan tahun lamanya, sehingga tanaman yang awalnya perdu
dapat menjadi pohon besar. Zaitun muda yang berwarna hijau kekuningan sering
digunakan masyarakat mediterania sebagai bumbu penyedap dalam masakan.
Sedangkan buah zaitun yang telah matang berwarna ungu kehitaman dan kerap
diekstrak untuk diambil minyaknya yang dikenal sebagai minyak zaitun (Nevy,
2009). Selain dikenal sebagai penambah cita rasa makanan, minyak ini juga memiliki
beragam manfaat, baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Olea europaea tersebar
luas di negara-negara Mediterania, Afrika, semenanjung Arab, India, dan Asia. Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang sehat karena mengandung lemak tak
jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol) (Fehri et al, 1996).
Buah zaitun yang telah matang berwarna ungu kehitaman dan kerap diekstrak
untuk diambil minyaknya yang dikenal sebagai minyak zaitun (Nevy, 2009).
Zaitun mengandung alkaloid, saponin, dan tannin, tapi tidak mengandung
sianogenik glikosid. Dalam beberapa riset juga menemukan adanya flavonoid
apigenin, luteolin, chryseriol dan derivatnya (Fehri et al, 1996). Menurut Winarno
(2003), Omega-9 (Asam Oleic) banyak ditemukan dalam minyak zaitun (olive
oil). Omega-9 memiliki daya perlindungan tubuh yang mampu menurunkan LDL,
meningkatkan HDL yang lebih besar dibandingkan Omega-3 dan Omega-6.
Menurut Habbah (2008), Olive oil memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1. Melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan kolesterol
darah, kenaikan tekanan darah, serta sakit diabetes dan obesitas, di samping
itu minyak zaitun juga berkhasiat mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.
2. Minyak zaitun mengurangi kolesterol berbahaya. Berbagai riset membuktikan
adanya fakta yang tidak menyisakan keraguan lagi, bahwa minyak zaitun
menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol berbahaya, tanpa
mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
3. Minyak zaitun mengurangi resiko terjadinya penyumbatan (Trombosis) dan
penebalan (Arteriosklerosis) pembuluh darah. Dalam sebuah kajian yang
dipublikasikan pada bulan Desember tahun 1999 M di Majalah AMJ CLIN
NUTRL para peneliti menyatakan bahwa nutrisi yang kaya kandungan
minyak zaitun bisa mengurangi pengaruh negatif lemak dalam makanan
terhadap terjadinya pembekuan darah, dan selanjutnya mengurangi terjadinya
penebalan pembuluh nadi jantung.
No comments:
Post a Comment